Entahlah...
Wahai diriku, kenapa engkau mudah sekali ditipu
Sungguh bodohnya engkau,
Engkau lebih memilih untuk sementara daripada yang kekal
Wahai jiwa kenapa engkau begitu lemah
Ibarat Gajah, apakah engkau akan kalah hanya oleh seekor semut
Bukankah engkau telah menghabiskan waktumu
Selama bertahun-tahun untuk tetap berjuang
Tapi, kini engkau telah tiada
telah hancur lebur,
yang tersisa tinggallah kenangan
dan sebuah harapan untuk terus berjuang
Kembalilah kepada fitrahmu,
untuk menegakkan kembali cita-citamu
Kembalilah untuk Islam, dirimu, dan keluargamu
Sembuhkanlah berbagai penyakit yang menutupi hatimu
Dirimu kini bukanlah sebuah harapan besar
melainkan hanya sebuah tulang yang dibungkus dengan daging
walaupun demikian, janganlah engkau menyerah,
Yakinlah pada hari esok yang cerah
Jika sekarang engkau mati
engkau akan menanggung semua resiko
atas perbuatanmu selama di dunia,
Jika nanti engkau mati
engkaupun akan bertanggug jawab atas semua perbuatanmu
Hisablah berapa besar dosamu
Sungguh tidak akan pernah engkau sanggup untuk menghitungnya
Ingatlah berapa kali engkau menangis karena-Nya
dan berapa kali engkau menangis untuk selainnya
sungguh aku tidak mengerti mengapa engkau jadi begini
padahal dulu engkau adalah seorang yang tidak pernah berhenti berjuang
menegakkan jiwa yang semakin hari semakin rapuh
dengan berbagai kemaksiatan
namun,
kini engkau sungguh sulit untuk dipulihkan jika bukan karena pertolongan-Nya
engkau sudah binasa
padahal,
berapa kali engkau merasakan saat dekatnya azal
tapi,
kenapa engkau tetap keras kepala....
berapa kali engkau merasakan nikmat-Nya,
engkau tidak akan dapat menghitungnya,
namun, kekufuranmu terhadap nikmat-Nya
sudah melebihi batas kewajaran
Wahai diriku,kenapa engkau begitu rapuh
menerima cobaan dari Tuhanmu
mengapa engkau wahai kawan
Bangkitlah,
semua sudah diatur untuk itu,
bersegeralah untuk mendapat ampunan-Nya
sebelum semuanya terlambat,
engkaulah harapan badanmu
untuk kembali menikmati indahnya Islam
Sekarang,
semuanya sudah berakhir, semua sudah terhenti
kembalilah kepada pangkuanku, kepada dirimu yang dulu
yang penuh dengan tangisan kerinduan
terhadap kedamaian,
yang penuh dengan kasih sayang
sampai ular yang berbahaya pun
tidak tega untuk menyakiti engkau
Duhai Diri,
akupun sudah lama ingin kembali,
namun aku masih lemah untuk itu,
akupun sudah berusaha sekuat tenaga,
namun kesombongan, dan kebodohanku
masih menyelimutiku,
Duhai diri, engkau adalah kekasihku
namun aku malah memilih yang lain,
yang telah membohongiku, dan membodohiku,
sekarang berdoalah kepada Alloh, Robby wa Robbukum
untuk kekuatanku, untuk kembali kepada jiwa yang indah dan tenang
sampai semutpun tertawa kepadamu...
Sesuai dengan namamu, penuhilah dirimu dengan cahaya-Nya
engkau adalah harapan, berjuanglah kembali bersamaku...
Wahai diriku, kenapa engkau mudah sekali ditipu
Sungguh bodohnya engkau,
Engkau lebih memilih untuk sementara daripada yang kekal
Wahai jiwa kenapa engkau begitu lemah
Ibarat Gajah, apakah engkau akan kalah hanya oleh seekor semut
Bukankah engkau telah menghabiskan waktumu
Selama bertahun-tahun untuk tetap berjuang
Tapi, kini engkau telah tiada
telah hancur lebur,
yang tersisa tinggallah kenangan
dan sebuah harapan untuk terus berjuang
Kembalilah kepada fitrahmu,
untuk menegakkan kembali cita-citamu
Kembalilah untuk Islam, dirimu, dan keluargamu
Sembuhkanlah berbagai penyakit yang menutupi hatimu
Dirimu kini bukanlah sebuah harapan besar
melainkan hanya sebuah tulang yang dibungkus dengan daging
walaupun demikian, janganlah engkau menyerah,
Yakinlah pada hari esok yang cerah
Jika sekarang engkau mati
engkau akan menanggung semua resiko
atas perbuatanmu selama di dunia,
Jika nanti engkau mati
engkaupun akan bertanggug jawab atas semua perbuatanmu
Hisablah berapa besar dosamu
Sungguh tidak akan pernah engkau sanggup untuk menghitungnya
Ingatlah berapa kali engkau menangis karena-Nya
dan berapa kali engkau menangis untuk selainnya
sungguh aku tidak mengerti mengapa engkau jadi begini
padahal dulu engkau adalah seorang yang tidak pernah berhenti berjuang
menegakkan jiwa yang semakin hari semakin rapuh
dengan berbagai kemaksiatan
namun,
kini engkau sungguh sulit untuk dipulihkan jika bukan karena pertolongan-Nya
engkau sudah binasa
padahal,
berapa kali engkau merasakan saat dekatnya azal
tapi,
kenapa engkau tetap keras kepala....
berapa kali engkau merasakan nikmat-Nya,
engkau tidak akan dapat menghitungnya,
namun, kekufuranmu terhadap nikmat-Nya
sudah melebihi batas kewajaran
Wahai diriku,kenapa engkau begitu rapuh
menerima cobaan dari Tuhanmu
mengapa engkau wahai kawan
Bangkitlah,
semua sudah diatur untuk itu,
bersegeralah untuk mendapat ampunan-Nya
sebelum semuanya terlambat,
engkaulah harapan badanmu
untuk kembali menikmati indahnya Islam
Sekarang,
semuanya sudah berakhir, semua sudah terhenti
kembalilah kepada pangkuanku, kepada dirimu yang dulu
yang penuh dengan tangisan kerinduan
terhadap kedamaian,
yang penuh dengan kasih sayang
sampai ular yang berbahaya pun
tidak tega untuk menyakiti engkau
Duhai Diri,
akupun sudah lama ingin kembali,
namun aku masih lemah untuk itu,
akupun sudah berusaha sekuat tenaga,
namun kesombongan, dan kebodohanku
masih menyelimutiku,
Duhai diri, engkau adalah kekasihku
namun aku malah memilih yang lain,
yang telah membohongiku, dan membodohiku,
sekarang berdoalah kepada Alloh, Robby wa Robbukum
untuk kekuatanku, untuk kembali kepada jiwa yang indah dan tenang
sampai semutpun tertawa kepadamu...
Sesuai dengan namamu, penuhilah dirimu dengan cahaya-Nya
engkau adalah harapan, berjuanglah kembali bersamaku...
Posting Komentar
bagi yang punya ide, kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan Blog ini, harap kirimkan segera